Chapter 2: Perbedaan dalam sejarah
-----------------------------------------
Penerjema: void safirma
Sumber ingris: jenpresstranslation
Editor: -
Hallo,
ini aku lagi, Kouki.
Yah
yah, begitu banyak yang terjadi sejak saat itu, dan sekarang umurku 15 tahun.
Apa?
Terlalu banyak time skip?
Tidak,
itu tidak seberapa dibandingkan dengan hal yang lain yang aku temukan. Jadi,
sejak aku sudah bisa bergerak sendiri saat aku 5 tahun, aku sudah mengumpulkan
informasi selama 10 tahun sekarang. Jangan terlalu terkejut, hal pertama dari
yang harus kalian ketahui, saat aku disini di planet ke 3 dari tata surya,
Bumi. Waktu yang tertera saat ini adalah...
4
Januari 2102, 10:59
Aku
terlahir kembali sekitar 90 tahun di masa depan dari kehidupanku sebelumnya.
Meskipun di masa depan, tidak ada sesuatu seperti mobil terbang, atau hal-hal
seperti teknologi teleportasi. Apa yang kami punya sekarang adalah Military
Power-Suits (Saat pertama aku melihat di TV, Aku begitu bersemangat dan
bertanya pada ibuku, "Mah, apa itu robot? Apa itu robot?") dan
senjata laser personal yang nyaris portable.
Kupikir
itu terjadi pada saat aku berusia 3 tahun, Ketika sebuah pemikiran tiba-tiba
datang kepadaku. Bagaimana bisa peradaban manusia berkembang begitu maju hanya
dalam 90 tahun? Era dunia dimana aku tinggal sebelumnya, tahun 2010 tepatnya,
kemajuan peradaban kurang lebih stagnan. Bahkan ada sekelompok ilmuwan
menyatakan peradaban akan menghilang perlahan seiring berjalannya waktu. Jadi
saat ibu membawaku ke perpustakaan ketika dia sedang mencari sebuah buku
bergambar, aku menyelinap pergi mencari buku-buku sejarah. Kemudian ibu
menemukanku, tapi sepertinya dia pikir aku hanya tertarik pada gambar. Setelah
itu, dia pun meng-Upload banyak e-books pemandangan atau kastil yang indah ke
perangkat pribadi ku. Seperti yang diharapkan dari ibuku, begitu baik hati!
Meski aku tidak benar-benar membutuhkannya untuk saat ini...
Haruskah
kita menuju ke detilnya, kita kembali ke abad pertengahan, tapi aku akan
menjelaskan beberapa poin yang pasti berbeda dari dunia tempat tinggalku
sebelumnya.
Tahun
1935, Perang Dunia ke kedua pecah. Itu dimulai 4 tahun lebih awal dari sejarah
yang kutahu dan hanya berlangsung selama setengah tahun. Alasannya karena
Amerika, Russia, dan Jerman telah menyelesaikan pengembangan senjata nuklir di
saat yang bersamaan. Jepang meluncurkan serangan terhadap Pearl Harbor dan
menduduki Hawaii, tapi setelah itu Jepang menjadi target bom nuklir dari
Kepulauan Aleutian. Itu sebenarnya adalah kekalahan Jepang, tapi tujuan utama
Amerika hanya untuk membuat Jepang mundur total dari Hawaii, sehingga Amerika
tidak pernah menginjakkan kaki di Jepang. Senjata Jepang dilucuti dan
konstitusi didirikan, tetapi penyerahan Jepang tidak pernah terjadi, sehingga
hasilnya, Jepang masih mempertahankan kekuasaan atas negara sendiri dan nyawa
yang tak terhitung jumlahnya terselamatkan. Tentu saja, Serangan nuklir di
Jepang juga tidak pernah terjadi. Seluruh dunia menghindari terjadinya perang
berkepanjangan tanpa pemenang yang jelas, semua yang tersisa adalah kekuatan
politik dan produktivitas yang digunakan untuk kemajuan teknologi.
Tahun
1950, Apollo 3 berhasil mendarat di bulan, dimana 20 tahun lebih awal dari
sejarah yang ku ketahui. Dan ngomong-ngomong, dari tahun 1948, sekitar 70% dari
penerbangan komersial sudah menggunakan bahan bakar jet.
Tahun
1951 terjadi Krisis Rudal Kuba [[i]],
itu sama dengan sejarah yang ku tahu. Amerika dan Russia terlibat dengan perang
nuklir setiap saat, tetapi meninggalnya Paus Roma[4] pada waktu itu memiliki
efek yang buruk pada seluruh dunia, menyebabkan keletihan perang menjadi memuncak,
yang dimana mencegah akan terjadinya perang habis-habisan.
Tahun
1970, konperensi dunia untuk Strategis Pengendalian Senjata berlangsung. Ini tidak pernah terjadi sama
sekali di sejarah yang aku ketahui. Belajar dari Krisis Misil Kuba, setiap
negara yang memiliki nuklir (termasuk Jepang), ditegakkan sebuah batas
kepemilikan. Semua negara yang memiliki hulu ledak nuklir, dibatasi untuk
memiliki 23 hulu ledak.
Tahun
1976, Tragedi Eropa, Ini juga berbeda dari sejarah yang kuketahui. Sebuah
penyakit menular yang dimulai di sebuah pedesaan terpencil di Eropa,
menyebarkan teror di seluruh dunia. Pada awal kejadian Pandemik[6], populasi
dunia adalah 9.100 juta, tetapi pada saat WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
mengumumkan vaksin penyembuh, populasi dunia sudah berkurang drastis menjadi
4.700 juta.
Tahun
1990 ada Keajaiban Versailles, di mana semua negara, menjadi kelelahan
dikarenakan oleh efek setelah Tragedi Eropa, membuat keputusan besar. Semua
senjata nuklir harus disingkirkan secara permanen, semua negara memberhentikan
80% dari kekuatan militer mereka, dan peresmian Angkaran Darat Amerika. Banyak
orang mengatakan bahwa ini adalah kemenangan bagi perdamaian dunia, tetapi
argumen terkuat menyatakan negara ingin mencadangkan banyak sumber daya manusia
dengan memindahkan mereka dari militer ke pegawai negeri. Oh, dan
ngomong-ngomong, Tragedi Eropa dan Keajaiban Versailles akan muncul di dalam
tes. Aku mempelajari itu juga.
Sepertinya
kalian mulai bosan 'ya? kenapa orang ini dan dia berahir dengan mengoceh hal hal
gak penting terus-terusan tanpa henti, itu apa yang kalian pikirkan, kan?
Kau
tahu, ini bukanlah ocehan yang tak penting.
Kenapa?
Karena masing-masing dari hal yang tak penting itu sebenarnya memiliki sesuatu
untuk berhubungan dengan buku teks.
Terlalu
panjang untukmu? Sekali lagi, ayo kita lewati sebagian besar.
Tahun
2091, Ibuku mengajukan sebuah teori baru, dipanggil teori dari garis waktu
dunia multilinear. Teori ini, di terbitkan oleh Arakawa Miki dari Jepang,
mengubah teori ilmu kuantum dari inti dasarnya. Teori ini membuktikan kalau
teori tersebut bisa menjadi salinan tak terbatas dari dunia yang mirip dengan
dunia kita, masing-masing dengan kerangka waktu mereka sendiri. Arakawa Miki
membangun teori yang sangat rumit ini seorang diri, dan menerbitkannya. Untuk
itu, seluruh dunia sekarang memanggilnya "Ibu dari Ilmu Quantum
Baru".
Tapi
maaf, teori itu sebenarnya terinspirasi dari coretanku!
—– Sudut Pandang: Arakawa Miki —–
—– Tahun 2090, Awal Musim Panas —–
Melihat
Kouki tumbuh, Aku selalu senyum-senyum sendiri dan merasakan perasaan damai.
Saat aku memikirkan tentang ini, dia benar-benar anak yang aneh. Dia tidak
pernah menangis di malam hari dan ketika popoknya kotor dia akan memanggilku
segera. Dia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak, seolah-olah dia
mengerti semua itu bahkan sebelum dia diajarkan. Seorang anak yang benar-benar
pintar dan lucu. Aku bahkan tidak pernah kelelahan dalam mengurusinya.
Akhir-akhir
ini, Kouki sering menonton TV dan membaca koran. Dia seharusnya tidak bisa
memahami sesuatu yang terlalu rumit, tapi dia akan selalu memasang wajah
serius. Aku menemukan dia yang bersikap dewasa itu begitu menggemaskan, dan aku
sering menggodanya. Aku akan menggambil remote TV dan mengubahnya ke dalam
beberapa saluran hiburan berbasis satelit. Meski begitu, dia masih akan
terlihat senang, matanya berbinar saat dia menonton. Aku tertawa padanya, dan
kembali mencuci pakaian.
"Uwaaaa!! Whoaaaaa!!"
Aku
mendengar sorakan keras Kouki dari ruang tamu. Anak biasa yang tenang, sekarang
menjadi begitu bersemangat sampai ke titik dimana dia berteriak! Aku
menjatuhkan cucian dan cepat pergi ke tuang tamu, kemudian aku melihat sosok
Kouki, bertepuk tangan dan berteriak di depan TV. Ini pertama kalinya aku
melihat reaksi semacam ini darinya...
Saat
aku melihat TV, ada berita tentang Powered Suits baru yang hanya digunakan oleh
Angkatan Darat Pasukan Bela Diri.
"Mamaah, Mamaah~! Lihat,
Lobot? Lobot?!"
Aku
sedikit terkejut, tapi aku tahu Powered Suits itu hal yang disukai anak
laki-laki. Aku tidak begitu mengerti apa yang dia maksud, tapi entah kenapa aku
yakin kalau dia ingin memiliki satu...
"Kou-chan, itu bukan sesuatu
yang keluarga kita mampu beli, kau tahu?"
Setelah
mengatakan itu, wajah Kouki menunjukkan ekspresi halus, seolah sudah mengerti
apa yang kumaksud. Tidak lama setelah itu, dia tertidur. Aku mengangkat Kouki
dengan lembut, dan membawanya ke kamarnya.
—– Sudut Pandang: Arakawa Kouki —–
—– Tahun 2090, Awal Musim Panas —–
Oh
Sial- Ini buruk... Ibu terlihat sedikit marah padaku... untuk sekarang aku akan
coba untuk menangis... cara ini mungkin membuat dia kembali tenang dan kembali
ke Ibu yang biasanya.
"Uwaaaaah-!!! Mamah
menakwutkaaaannnn!! Uwaaaaaaahhh-!!"
Sambil
menangis, Aku mulai memikirkan kembali apa yang sudah terjadi.
Pertama
kali aku pergi ke perpustakaan adalah sekitar 2 bulan lalu. Pada era ini,
meskipun tempat ini masih disebut perpustakaan, isinya sebagian besar adalah
e-book. Anggap aja seperti meminjam DVD dari tempat rental DVD, tapi di
perputakaan ini, hanya buku sejarah yang tidak diubah menjadi e-book.
Aku
berbaring di lantai membaca buku tetentu, ketika tiba-tiba, ibu panik bergegas
kearahku, tampak khawatir, kemudian memarahiku karena aku berkeliaran
sendirian. Sebenarnya aku tidak bermasud untuk membuat dia khawatir, karena aku
sendiri tahu kalau untuk masuk dan keluar dari perpustakaan, orang-orang perlu
untuk memverifikasi identitas nanochip pribadi mereka, dan dengan aku yang
memegang terminal pribadiku, sehingga ibuku bisa dengan mudah melacak
keberadaanku. Namun, aku tidak bisa mengatakan hal itu untuk membenarkan
kesalahanku, jadi aku patuh untuk meminta maaf padanya.
"Mamah, mwa'aff..."
Ibu
menepuk kepalaku sambil tersenyum lembut. Lalu dia melihat buku yang ku pegang,
kupikir itu adalah sebuah buku tentang desain arsitektur sebuah kastil tua,
kemudian setelah itu, dia menatapku dengan tatapan bertanya...
(Eh?
Kau suka jenis dari kastil yang tampak suram itu? Ugh, anakku menjadi orang
yang aneh. Jadi kau mau mama minjamin ini? Berarti mama nggak cuma membawa mu,
tapi juga buku berat ini kembali ke rumah? Ehhh, merepotkan sekali...)
Mungkin
itulah yang dia pikirkan sejak ekspresinya terlihat seperti tersenyum, tapi itu
tidak tercerminkan di matanya. Aku sempat berfikir untuk mengalah saja dan
meninggalkan buku itu, tapi segera setelah itu, Ibu mengambil buku-buku yang
telah dia pilihkan untuku, bersama dengan buku yang aku minta sebelumnya (yang
mungkin setebal kamus) ke konter. Dia begitu baik... Aku yakin dia mengiraku
sebagai kutu buku, tapi dia masih memberikan apa yang aku mau. Mulai hari itu,
ibu membawa ku ke perpustakaan setiap hari. Meminjam buku bergambar dan buku
sejarah yang aku pilih telah menjadi rutinitas kami sehari-hari.
Sampai
hari ini, aku menemukan beberapa kuis numerik sederhana di salah satu buku
bergambar yang ibu pilih untukku. Ini cukup menarik sehingga aku memecahkan itu
semua, maka aku mencoba membuat kuis sendiri dalam buku gambarku dan
menyelesaikannya sendiri. Ketika aku tengah memecahkan kuis yang ku buat
sendiri, tiba-tiba mama menjadi marah dan memasang wajah yang menakutkannya.
Apakah
sekarang tidak apa untuk berhenti menangis? Aku perlu tahu alasan mengapa ibuku
tiba- tiba menjadi kecewa dan marah padaku. Karena aku masih berada di
asuhannya, kalau aku menyinggung dia, kemungkinan terburuknya aku akan tidak
diakui...
Setelah
melihat baik-baik wajah ibu, wajahnya sekarang penuh kekhawatiran. Ini
kesempatan bagiku, jadi aku memeluk Ibu dan dia dengan lembut membelai
rambutku. Tapi... kenapa dia menjadi marah?
—– Sudut Pandang: Arakawa Miki —–
—– Tahun 2090, Awal Musim Panas —–
Hari
ini adalah pertama kalinya aku pergi ke perpustakaan dengan Kouki. Karena dia
pintar, aku pikir dia akan baik-baik saja di tempat yang tenang. Aku berjalan
perlahan sambil membawa Kouki. Ketika aku masih anak-anak, mobil masih memakai
bensin, tapi sekarang semua mobil adalah mobil otomatis bertenaga listrik.
Kemungkinan kecelakaan lalu lintas hampir mendekati 0. Tentu saja itu akan jadi
hal yang berbeda jika Kouki melompat ke jalan, tapi anakku tidak sebodoh itu.
Di
perpustakaan, aku menempatkan Kouki di kursi terdekat dan meninggalkannya di
sana untuk menemukan buku bergambar untuknya. Kira-kira... hewan dan cerita
seperti apa ya yang akan dia sukai? Sebelumnya, dia menjadi sangat bersemangat
ketika melihat Serigala Jepang di dalam TV. Hmmm, kukira cerita tentang
serigala? Sementara aku terus merenungkan, aku baru saja menyadari kalau lebih
dari setengah jam berlalu sejak aku meninggalkan Kouki. Aku buru-buru pergi ke
tempat Kouki, tapi dia tidak ada di tempat duduknya. Sekarang aku menjadi
panik.
"Semuanya baik-baik saja, anak
itu tidak bisa meninggalkan perpustakaan tanpa chip indentifikasiku"
Aku
sudah tahu tentang hal itu, tapi aku mengatakannya dengan keras untuk
mengurangi kecemasanku. Aku menggunakan jenis gelang terminal pribadi ku untuk
mencari lokasi terminal Kouki dan menemukan dia di bagian F-2 Daerah yang tak
lain penuh dengan dari buku cetak tua, dan saat ini orang jarang pergi ke
sana...
......!?!?!?
Mungkinkah!?
ADA SEORANG PEDOFIL!?
Aku
bergegas menuju lokasi Kouki, tapi aku dengan segera mampu menemukan Kouki. Dia
ditutupi debu, membaca buku tentang arsitektur benteng dengan wajah serius. Dia
mungkin tidak mengerti kalau... dia mungkin hanya tertarik pada benteng yang
menarik perhatiannya secara kebetulan. Untuk menyembunyikan kegelisahan ku, aku
memarahinya karena berkeliaran sendiri. Kouki memberi ku sedikit tatapan
perhatian, dan kemudian...
"Mamah, Mwa'aaff"
Dia
meminta maaf sambil menangis. Sebenarnya dia tidak melakukan sesuatu yang
buruk, aku yang meninggalkannya sendirian untuk waktu yang cukup lama, jadi
pada dasarnya itu salahku. Selain itu, aku memarahinya meskipun dia hanya
membaca buku dengan tenang di perpustakaan. Aku yakin dia mengerti semua itu,
bahkan perasaanku, namun dia tetap meminta maaf dengan jujur. Itulah kenapa aku
memutuskan untuk tidak menegur dia lebih jauh, menahan kata-kataku, dan menepuk
kepalanya.
Apakah
senyum ku sudah benar? Ketika aku melihat wajah Kouki, dia mengalihkan matanya.
Karena aku memarahinya saat dia tidak melakukan sesuatu yang salah, tak heran
dia akan merasa sedih. Aku tidak bisa tidak merasa bersalah, jadi aku juga
mengambil buku yang menarik bagi Kouki dan pergi ke konter. Ini satu-satunya
hal yang bisa aku lakukan sebagai permintaan maaf kepada Kouki.
Aku
tahu kalau aku masih menyesali apa yang aku lakukan pada hari yang lain. Dan
suatu hari, ketika aku mencoba untuk memindahkan Kouki ke ruangan lain untuk
membiarkan dia tidur, aku melirik pada kertas di tangannya. Aku tahu bahwa
baru-baru ini dia menghabiskan waktu menulis sesuatu di buku tulisnya.
Tapi
Ini........
Aku
tahu apa ini. Dan jika itu benar, itu akan menjadi sesuatu yang benar-benar
hebat.
"Tafsiran dari Teori Quantum
fisika?"
Sebelum
aku menyadarinya, aku memegang bahu Kouki dan menanyainya.
"Apa ini? Apa kamu yang
memikirkan ini semua? Apa ada orang lain yang mengatakan ini kepadamu? Apa ini
pernah tertulis pada buku? Atau apa kamu melihatnya di TV?"
Kemudian
Kouki merasa takut dan menangis. Aku melakukannya lagi, dia tidak melakukan
kesalahan, namun aku bertanya padanya dengan nada yang keras. Aku tidak tahu
apa yang harus dilakukan, dan Kouki tidak akan berhenti menangis. Aku mulai
cemas, karena kupikir Kouki akan benar-benar benci padaku sekarang. Saat aku
dalam semua kekhawatiranku, Kouki tiba-tiba memelukku erat. Aku menepuk
kepalanya lembut saat dia membenamkan wajahnya kepadaku. Aku menatap ke
coretannya sekali lagi, dan mencoba bertanya kepadanya tentang formula ini. Aku
harus menahan diri dengan semua kekuatanku untuk tidak panik lagi. Sambi
menangis, dia menjawab.
"Aku, ulis itu!"
"Aku
menulisnya", katanya, anakku ini telah menemukan bukti ilmiah yang telah
dikejar secara gila-gilaan oleh para sarjana di seluruh dunia. Sebelum kami
menikah, aku dan Shuuichi-san juga meneliti tentang fisika Quantum di
Universitas, itu sebabnya aku bisa mengerti rumus ini. Untuk anak kecil seperti
dia bisa menemukan formula ini, ini bukan sebuah kebetulan. Sebuah formula
kompleks ini tidak dapat ditemukan hanya dengan suatu kebetulan belaka. Jika
aku mengumumkan ini, Kouki mungkin akan menjadi terkenal. Tapi, apa yang akan
terjadi? Untuk anak kecil seperti dia memecahkan suatu masalah kompleks,
rasanya menakutkan... seperti Iblis...
Aku
berpikiran negatif seperti sampai aku teringat tentang saat Kouki lahir. Aku
ingat matanya saat itu. Anak ini tidak normal, kan? Pikiranku dipenuhi dengan
pertanyaan-pertanyaan seperi itu, dan sekali lagi, aku merasa sangat takut.
Tapi setelah itu, aku mengingat janji yang kubuat pada waktu itu.
"Bahkan jika seluruh dunia
akan melawan Kouki, aku akan melindunginya sampai akhir"
Itu
benar. Aku seorang ibu. Aku tidak peduli apakah dia iblis atau tidak, tapi
Kouki masihlah anakku. Setelah menyadari itu, aku mengambil tindakan segera
untuk melindungi Kouki. Aku
menulis
tesis berdasarkan tafsiran Kouki dan mengklaim itu sebagai sesuatu yang kubuat
sendiri, untuk mempublikasikan tafsiran ini ke seluruh dunia. Mungkin suatu
hari anak ini akan marah padaku karena mencuri pekerjaanya. Ketika saatnya
tiba, aku akan minta maaf kepadanya... kalau aku iri kepada anakku sendiri...
dan meminta maaf karena telah menjadi seorang ibu yang buruk... aku akan
meminta maaf dari lubuk hatiku. Meski begitu, ini adalah satu-satunya hal yang
dapat aku lakukan untuk melindungi dirinya untuk saat ini.
"Karena jika anak ini
ditakdirkan untuk menjadi iblis... maka aku tidak keberatan menanggung beban
dari seorang Raja Iblis."
[i] Krisis Rudal Kuba adalah sebuah krisis yang terjadi
antara tahun 1962 yang terjadi sebagai akibat dari Perang Dingin yang terjadi
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
---------------------------------------
terimakasih telah membaca sejauh ini................
tolong dukung terjemahan kami dengan membaca terjemahan ini hanya di 'otakuakut.blogspot.com '
buat teman teman yang ingin ikut serta dalam terjemahan projek ini juga sangat di persilahkan. kalian bisa contak saya melalui fanspage fb, fb ( void safirma), atau via E-mail ( voidsafirma@gmail.com )
kami otakuakut selalu terbuka dan menyambut teman - teman yang ingin bergabung dengan kami
silahkan matikan ad-block kalian untuk mendukung blog ini. iklan membantu agar blog ini dapat terus berjalan dengan lancar
apabila ada typo,terjemahan yang menurut teman-teman kurang tepat silahkan tulis kritik dan sarannya di kolom komentar postiang ini....
Terima kasih banyak
---------------------------------------
Rasanya pernah baca di isekainov
iya saya juga pernah baca di sana. baru sampe chapter 13 kalau saya ngak salah ingat