CONOR McGregor MIX MARKETING ARTIS TERBAIK


UFC secara historis membayar atlet-atletnya jauh lebih sedikit daripada yang diberikan oleh promotor tinju. Tidak ada juara UFC yang mampu menghasilkan uang dari pertarungan bahkan setengah dari apa yang Pemegang gelar WBO hasilkan… hal ini terjadi sampai Conor McGregor menginjakkan kakinya di octagon. Aku tidak berpikir ada pemasar mandiri yang dapat menyainginya dalam dunia olahraga combat sport ini. Terlepas dari 3 kekalahan beruntun dan keputusannya untuk Beralih peran dari antagonis menjadi villain, orang ini tanpa diragukan adalah yang terbaik dalam hal menjual. Mari kita ingat-ingat kembali apa saja McGregor Telah lakukan sejak bergabung dengan   UFC…


McGregor telah benar-benar menghancurkan struktur pembayaran, tidak hanya menjadi petarung dengan bayaran  tertinggi dalam sejarah UFC, tetapi Bahkan menyeberang ke dunia tinju melawan Floyd 'Money’ Mayweather. Diperkirakan McGregor menghasilkan $ 100 juta lebih untuk pertandingan tinju lintas olahraga ini. 

Yang mengejutkan, pria itu belum pernah bertinju profesional dalam hidupnya – selain itu, dia adalah satu-satunya fighter UFC yang bebas menentukan tanggal bertanding, jumlah pertandingan, lawannya dan Bahkan jika dia menginginkan title fight, Dana White mungkin akan dengan senang hati memberikannya.

Dia adalah satu-satunya atlet combat sport yang memiliki kekuatan merek yang cukup… Setidaknya, Cukup kuat dan menguntungkan untuk meyakinkan Mayweather', petinju yang terkenal karna mengatakan tidak akan bertarung lagi kecuali dengan bayaran sembilan digit. Selain Mayweather, Belum ada petinju profesional yang bisa mendapatkan uang tunai seperti ini dari bayar per View. Tapi McGregor, Petarung bela diri campuran, entah bagaimana bisa –  Terlepasnya dari Kesepakatan para pakar bahwa Conor memiliki sedikit peluang untuk menang dan faktanya ia memang kalah di pertandingan tersebut.   

Jadi bagaimana Conor McGregor berhasil mengamankan pertarungan paling menguntungkan dalam sejarah tersebut? Meskipun kalah dalam laga tersebut. Tapi, Branding dan pemasaran yang brilian telah berhasil menghasilkan lebih dari $600.000.000.  Conor yang dikenal sebagai “The Notorious” adalah seorang penghasut. Seseorang yang menolak norma masyarakat dan bersikap seperti punk. Ini adalah lencana kehormatan yang secara historis dia kenakan dengan bangga.

Entah kamu adalah Fans-nya atau tidak, itu tidak masalah. Bagi banyak orang, kejenakaan McGregor di luar Octagon meninggalkan banyak hal. Sebagai seorang pemasar, sulit bagiku untuk tidak terkesan. Terutama dengan bagaimana McGregor terus mengadaptasikan personal brandingnya, terus menerus membangunnya kembali.

Ambil contoh Bagaimana Dia Membangun pertarungannya dengan Khabib Nurmagomedov yang lebih mendebarkan dari film itu. Walau berakhir dengan kekalahan, kehebohan pasca-pertarungan dan Tekanan dunia yang harus ditanya. Alih-alih berkendara ke kota dengan kekurangajaran-nya yang khas, McGregor memilih menampilkan peran pria ramah baik hati, setidaknya sampai para Fans lupa atau Kekacauan yang dibuatnya mereda.

Conor dengan terampil mengadaptasi-kan personal brandingnya- pendekatannya yang tulus, lebih hormat dan tampak rendah hati, menunjukkan bahwa dia sebenarnya sadar bahwa dia sudah kelewatan. Ini adalah kotak harta karun yang berisi wawasan yang dapat dipelajari oleh pemasar dan pakar PR.

Atau apa kalian masih ingat apa yang terjadi pada UFC 264 Poirier vs McGregor 3? Conor yang pada UFC 257 tampak rendah hati, membawa pertandingan ketiganya menjadi lebih personal, yang strategi yang serupa saat menghadapi Khabib. Bahkan setelah kekalahan brutalnya conor masih saja sempat menjual dan mempromosikan pertandianya berikutnya.

UFC ITU BISNIS

Suka atau tidak, UFC adalah sebuah perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. UFC (Ultimate Fighting Championship) adalah promotor pertarungan MMA terbesar, dengan sekitar 40 acara setiap tahun dan basis penggemar internasional yang terus bertambah. Yang semuanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa timeline Facebook dan feed Twittermu dipenuhi dengan klip pria dan wanita yang berkelahi tanpa henti selama akhir pekan. Selama dekade terakhir, representasi Ultimate Fighting Championship (UFC) telah mendapatkan popularitas mainstream. Fighter seperti Ronda Rousey, Anderson Silva dan Conor McGregor telah menjadi nama-nama yang sangat familiar. Tapi bagaimana sebuah perusahaan yang hampir bangkrut lebih dari satu dekade lalu berubah menjadi perusahaan multi-miliar dolar? Jawabannya hanya satu kata- PEMASARAN.

Untuk meningkatkan kesadaran akan MMA hingga akhirnya kita rela membayar demi  menyaksikan pertarungan, UFC membuat konten yang menarik untuk terlibat dan membangun hubungan emosional antara penggemar dan petarung — dan ini adalah strategi kemenangan mereka. Pertandingan ulang Nate Diaz vs Conor McGregor memecahkan rekor PPV dengan 1,65 juta PVP, dan 5 juta pencarian Google untuk 'UFC 202' selama minggu pertarungan.

Seiring transisi pemasaran ke fokus pada keterlibatan pelanggan, konten telah muncul sebagai salah satu cara paling berharga bagi merek untuk memperdalam hubungan dengan pelanggan, dan secara tidak langsung memasarkan atau menjual produk. Dengan membuat konten yang menghibur dan mendistribusikannya secara luas di saluran sosial dan tradisional, UFC telah mampu menarik lebih banyak orang ke olahraga seni bela diri campuran (MMA) dan mengubah pemirsa potensial menjadi pelanggan yang membayar.

Untuk semua pemasaran brilian UFC, kekuatan bintang dari  fighter yang bertanding di ‘Main Fight’ adalah daya tarik nyata bagi jutaan pemirsa. Cerita dibalik pertandingan, latar belakang para Fighter dan bahkan latihan pertarung itu sendiri telah menjadi menu utama untuk mempromosikan pertarungan. Hal ini terutama karena Para Fighter top tersebut telah menjadi merek tersendiri. Dan  pada akhirnya petarung MMA perlu untuk memiliki pengetahuan akan branding — mereka semua memiliki gerakan khas, nama panggilan, gaya, dll. untuk membedakan diri mereka dan menarik sponsor. Pada tahun 2015, dua bintang UFC teratas — Conor McGregor dan Ronda Rousey — menghasilkan 61% dari pendapatan PPV UFC. 

Fighter yang tidak menjual tidak akan dibayar dengan baik. Kamu mungkin tidak suka mendengar ini tapi, dalam beberapa Kasus mereka akan kesulitan untuk mendapatkan Title Fight bahkan jika mereka adalah yang terbaik di kelas mereka. Micheil candler misalnya, berkat nama besar yang dimilikinya, ia langsung menduduki peringkat ke 6 setelah bergabung dengan UFC. Lalu mendapatkan Title Shout menghadapi olivera di pertandingan keduanya. Sayangnya apa yang Tony Ferguson sebut sebagai ‘Dana White Privilege’  benar-benar ada. Dan diantara sekian banyak figter yang ada saat ini, masih Conor Lah yang paling menguntungkan untuk UFC.

Berikut 4 alasan kenapa Conor tetap menjadi anak Emas UFC menski dengan kekalahan beruntun dan saat ini berada di posisi ke 9.

 


EMPAT TAKTIK PEMASARAN YANG MEMBUAT CONOR MCGREGOR SEBUAH BINTANG


Keluarkan konten seperti Bernafas


Konten adalah apa yang membuat seseorang menjadi raja. McGregor bangga akan hal ini, ia mengeluarkan lebih banyak konten daripada petarung lainnya. Ia akan menyalakan Instagram, Twitter, dan Facebook. Juga, McGregor  sepertinya selalu melakukan podcast atau wawancara entahitu dengan perusahaan produksi besar atau media  MMA yang lebih tidak jelas.

Merupakan hal yang aneh jika nama Conor McGregor tidak muncul di acara You're Welcome karya Chael Sonnen. Tentu, menghancurkan ponsel seorang penggemar, meninju seorang pria di bar dan memanjat kandang Bellator adalah hal yang menyenangkan. Faktanya, akumulasi yang berkelanjutan menyebabkan kelelahan merek di pihak beberapa penggemar. Tapi para penggemar masih berbicara. Seperti yang akan dikatakan Chael Shonen, “McGregor menghasilkan klik”.

Mayweather bersemangat untuk melawan McGregor juga karena alasan ini. Mayweather sekali ini, tidak perlu menjual pertarungan dan r dapat fokus pada pelatihan karena serangan pemasaran tanpa henti McGregor. Positif atau negatif, jika McGregor dibicarakan  dalam berita, dia menganggapnya sebagai kemenangan. Dia tahu pentingnya menjadi relevan – selalu. coba ingat kapan terakhir kali dia tidak muncul di pencarian teratas dan menunggai arah hype dunia olah raga beladiri.

Paksa diri Anda untuk mendukung mulut besar


Bukan hal buruk untuk memberi tekanan pada diri sendiri. Faktanya, tekananlah yang akan menempa kita. Tanpa itu, kita tidak akan berkembang dan puas dengan apa yang kita miliki saat ini. McGregor terus-menerus berbicara omong kosong tentang lawan-lawannya untuk bangkit dan menjual pertarungan - itu adalah schtick-nya dan tentu saja bagian dari upaya branding dan pemasarannya. Tapi apa yang juga dilakukan oleh mulutnya yang besar adalah memaksanya untuk terus berevolusi lebih baik, atau dia akan sangat mempermalukan dirinya sendiri. Kita semua takut akan rasa malu, terutama jika melakukan sesuatu yang telah menjadi komitmen kita. McGregor mengetahui hal ini dan menggunakannya sebagai motivasi untuk terus level up sebagai seorang Fighter.

Pasarkan dirimu sebagai otoritas tertinggi dalam industri


Ini sangat penting bagi McGregor dan sangat penting bagi pengusaha. Tunjukkan keahlianmu sebanyak mungkin di sebanyak mungkin saluran media apapun yang bisa dijangkau. Orang-orang mengikuti ahli, bukan yang biasa-biasa saja, apalagi pemula. McGregor terus-menerus menjual dirinya sebagai seorang juara, Fighter terbaik, dan tidak ada orang lain yang setingkat dengannya. 

Dengan kata lain, dia memasarkan dirinya sebagai otoritas tertinggi di industri olahraga combat sport. Ketika dia membiarkan kamera masuk ke kamp pelatihannya, McGregor mendemonstrasikan latihan yang tidak lazim, teknik sparring, dan sebagainya. Kita tidak akan melihat kamera merekamnya melakukan sit-up, meski tentu saja dia melakukannya. Sebaliknya, ketika kamera perekam, Ia akan meminta pelatih berulang kali meninju perutnya saat dia berbaring di tanah dengan kaki dan kepala terangkat.

Setiap wawancara, tampaknya, McGregor memberi tahu pembawa acara bahwa dia berada di level yang lebih tinggi daripada orang lain dan melampaui semua rivalnya – Mendeskripsikan bagaimana pertandingan akan terjadi di masa depan. Fans menonton klip pelatihannya, dan mereka percaya pada omong kosongnya. 


Percayalah kamu bisa melakukan apapun

Apakah dia menantang Brock Lesnar (pria seberat 280 pon) atau Floyd Mayweather (petinju terbaik sepanjang masa), McGregor percaya tidak ada yang mustahil. Untuk semua pembicaraannya, McGregor benar-benar percaya dia bisa mengalahkan siapa saja, kapan saja, di mana saja. Dibayak kesempatan, dia membuktikan dan benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Jadi agak sulit untuk menyebutnya delusional.

Dan bahkan jika dia mungkin dipandang sebagai orang delusional hari ini, banyak orang yang masih percaya bahwa dia mungkin akan melakukannya suatau hari nanti. Percaya diri, berani, dan abaikan orang yang ragu – siasat McGregor. 

EPILOG

Ada banyak hal yang bisa diperoleh sebagai seorang pengusaha dari apa yang telah dicapai Conor McGregor. Selain omong kosongnya, pendekatan pemasaran dan brandingnya memiliki persilangan di hampir setiap industri. Dalam teori keunggulan bersaing, gampangnya ini adalah apa yang membuat barang atau jasa yang kita tawarkan lebih unggul dari pada yang lainnya. Hal ini memungkinkan kita untuk mencapai margin unggul dibandingkan pesaing yang menawarkan produk sejenis. 

Kita bisa menggunakan teori ini untuk menjelaskan orang ini seolah bisa seenaknya di UFC. Dan untuk FANS, dia Nama Conor McGregor sama artinya dengan petarung sukses. Conor sangat jelas akan hal ini, pasar sasaranya adalah UFC dan dia tau kalau keuntungannya adalah bagaimana dia mendapatkan keuntungan untuk UFC. Itulah, sebebnya Conor selalu memasarkan dirinya disetiap kesempatan. Mengkomunikasikan keunggulan kompetitif-nya dalam setiap kesempatan. Entah itu Pertandingan, resume dan wawancara. 

 Inilah yang membuatnya bisa Conor sesukanya dengan UFC. Jika dia mau, Conor yang saat ini berada di posisi 9, bisa saja memperebutkan sabuk juara di pertandiannya berikutnya… 

Tentu saja ada beberapa kekeurangan dalam promosi yang masif seperti ini. Belum lagi jalan yang dilih Conor untuk mendeskripsikan dirinya… yang ini mungkin akan kita bahas di kesempatan berikutnya.  


 

 

 


Previous Post
Next Post