Apa itu wibu dan perbedaanya dengan otaku |#otakucerdas

  



Pernahkah kamu memanggil temanmu yang begitu menggandrungi anime dengan sebutan wibu? Lantas bagaimana reaksi temanmu setelah dipanggil dengan seperti itu? Marah karena tersinggung atau justru menyunggingkan senyuman bangga karena kefanatikannya telah diakui oleh orang lain?

Eits, sebelum memanggil orang lain dengan sebutan wibu, kamu harus banget tahu apa itu wibu yang sebenarnya.

Apa Itu Wibu?



Sebenarnya, orang yang hobi nonton anime aja enggak bisa disebut sebagai wibu! Wibu memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar suka sama anime. Sebenaranya sebuah Istilah psikologi untuk menggambarkan keadan ini. Yaitu ialah Japanofilia, kebalikan dari Japanofobia.

Japanofileia adalah ungkapan yang ditujukan kepada seseorang yang terobsesi dengan budaya Jepang secara berlebihan atau bertingkah laku seakan-akan mereka tinggal di Jepang, meskipun mereka bukan warga negara Jepang dan tidak tinggal di Jepang. Japanofilia dianggap terbelakang karena mereka dianggap kurang menghargai budaya bangsa dan negaranya sendiri (untuk yang sudah tingkat parah).

Tapi dalam beberapa keterangan, Japanofilia tidak terlalu sama artinya dengan Wibu. Karena pada dasarnya Japanofilia dikatakan memiliki minat yang sangat luas tentang budaya Jepang, sedangkan Wibu terfokus pada pop culture, seperti anime dan manga. Namun saat ini istilah Wibu itu sendiri cenderung sudah sangat bias. Di masyarakat Indonesia sendiri Wibu memiliki arti orang menonton anime atau membaca manga ke level candu, tidak sampai ke tingkat yang sangat ekstrem seperti membangga - banggakan budaya Jepang. Wibu seringkali dijumpai media sosial, biasanya mereka memiliki ciri - ciri menggunakan frasa Jepang dalam percakapannya, menggunakan foto anime ke foto profil mereka dan menggunakan nama dalam frasa bahasa Jepang, padahal nama aslinya tidak seperti itu.

Asal Mula Kata Wibu dan Artinya



Kata wibu diserap dari slang bahasa Inggris Weeaboo yang memiliki makna orang-orang non-Jepang yang memiliki obsesi berlebihan terhadap kebudayaan Jepang dan berlaku seolah-olah mereka adalah orang Jepang dan hidup di sana.

Kata weeaboo sendiri berasal dari cuplikan komik Perry Bible Fellowship karya Nicholas Gurewitch yang waktu itu tidak memiliki makna apapun. Pada pertengahan tahun 2000an, berawal dari forum 4chan, kata ini menggantikan istilah wapanese atau wanna be Japanese sebagai ejekan kepada orang-orang yang maniak kepada segala hal yang berbau Jepang.

Perbedaan Antara Wibu dan Otaku



Istilah wibu dan otaku seringkali tercampur, sehingga seringkali kedua hal tersebut dianggap sama. Padahal, banyak sekali perbedaan di antara keduanya. Seperti yang kita bahas sebelumnya, Otaku adalah istilah dalam bahasa Jepang bagi orang-orang yang menekuni suatu hal secara mendalam.

Kata otaku sendiri mulai muncul pada pertengahan 90an. Pengertian otaku sendiri bisa bermakna positif maupun negatif, tergantung penempatan istilah ini. Kata otaku sendiri sebenarnya bersifat netral. Maknanya menjadi positif jika ditujukan kepada orang-orang yang menekuni suatu bidang hingga menjadi seorang pakar. Dan akan bermakna negative jika ditujukan kepada orang-orang yang terlalu fanatik kepada suatu hal (seperti anime, manga, game) hingga ia kurang mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Itulah hal yang mendasari perbedaan antara wibu dan otaku. Jika otaku hanya fanatik kepada satu topik tertentu, seorang wibu sangat menggilai apapun yang berbau Jepang.

Mengapa Wibu Terobsesi dengan Waifu?



Wibu seringkali tidak bisa dipisahkan dengan istilah waifu. Bahkan, seringkali topik tentang waifu menjadi pemicu perdebatan kurang penting di antara sesama penggemar anime.

Apa itu wibu dan waifu? waifu adalah istilah yang sering digunakan oleh para lelaki penggemar perempuan 2D untuk menyebut karakter anime perempuan favoritnya dan secara sepihak menganggap karakter tersebut sebagai pasangannya.

Istilah ini diplesetkan dari bahasa Inggris, wife, yang memiliki arti istri. Jadi bisa dianggap, orang-orang yang mengagungkan waifu-nya adalah seorang jomblo akut yang frustasi. Banyak yang menganggap istilah ini pertama kali muncul pada anime berjudul Azumanga Daioh ketika salah satu karakternya menyebut mai waifu saat ditanya tentang sebuah foto.

Mengapa Wibu Dipanggil Bau Bawang?



Seseorang yang sudah disebut sebagai wibu seringkali dikaitkan dengan bau bawang. Apa arti sebenarnya? Istilah “Bau bawang” kemungkinan besar dipopulerkan oleh eriko Lim, orang yang merusak lini masa saya pada masa jayanya dan ditujukan kepada orang-orang yang maniak terhadap kebudayaan Jepang, termasuk anime dan manga. Mungkin dia juga adalah salah satu orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan makna kata wibu dari ‘Japanofilia’ menjadi sama dengan ‘Otaku’. Bau bawang muncul karena wibu-wibu dianggap jarang mandi akibat marathon nonton anime berhari-hari, sehingga menghasilkan bau badan seperti bau bawang.

Selain itu, istilah ini juga dianggap muncul karena pada acara yang berbau Jepang, pasti banyak wibu berkumpul dan menyebarkan aroma kurang sedap karena kurangnya kesadaran untuk merawat diri.

Kenapa wibu di benci?



1. Bangga dengan Kebudayaan Jepang Secara Berlebihan 

Para wibu, amat gemar memberitahu kegemarannya atas kebudayaan Jepang. Ia tidak akan merasa malu akan hal tersebut. Tidak hanya sekedar menyukai kebudayaan Jepang, mereka pun tidak segan untuk berpakaian seperti orang Jepang dan menggunakan kosa kata Jepang untuk berbicara dengan orang lain. 

Kamu pasti sering kan ketemu sama orang-orang yang sering menggunakan kata seperti ohayo, arigatou. konichiwa, eto, daijobun, hingga gomenasai. Sebenarnya hal tersebut tidak masalah. Hanya saja, seorang wibu akut biasanya akan menghina budayanya sendiri karena terlalu mengagungkan kebudayaan Jepang.

2. Suka Nonton Anime dan Semua yang Berbau Jepang secara berlebihan


Biasanya sebutan wibu muncul jika seseorang suka menonton anime. Padahal, penonton anime populer belum tentu seorang wibu, bisa saja mereka hanya seorang otaku. Kalau seorang wibu sudah suka anime tertentu, dia akan mengoleksi merchandise yang berkaitan dengan judul anime tersebut seperti action figure ataupun memajang poster di kamarnya. 

Padahal, harga action figure cukup mahal. Mereka rela mengeluarkan uang dalam nominal besar demi mendapatkan barang yang mereka inginkan tersebut. Tidak terbatas anime, mereka juga suka menonton film maupun drama Jepang. Mereka juga suka mendengarkan lagu-lagu berbahasa Jepang, terutama soundtrack anime.

3. Terobsesi Berlebihan dengan Karakter Anime

Jika sudah sampai tingkat yang parah, wibu akan sangat terobsesi dengan karakter anime favoritnya. Tidak sedikit wibu yang akan menganggap karakter anime sebagai waifu atau husbando-nya. Mereka berfantasi seolah-olah karakter tersebut benar-benar hidup. Bagi mereka, karakter anime adalah sosok yang sempurna untuk dijadikan sebagai pasangan.

Selain itu, ada sebuah fenomena yang disebut sebagai "sindrom kelas 8" di mana penderitanya menganggap dirinya memiliki kekuatan super. Mereka terinspirasi dari anime-anime fantasi yang ditonton. Jaka jadi kasihan karena mereka pasti dijauhi teman-temannya karena kalau seperti ini ciri-ciri wibu-nya sudah sangat kentara.

4. Kerap Mengisolasi Diri

Karena sering dianggap aneh oleh orang lain, seorang wibu cenderung menutup diri dari lingkungan luar dan lebih memilih ruangannya yang nyaman. Kalaupun keluar, kemungkinan besar ia hanya ikut acara-acara festival Jepang atau menjadi seorang cosplayer. Ini lah kenapa banyak yang mengasosiasikan arti wibu adalah isolasi diri. Akibatnya, mereka pun kerap dicap sebagai nolep yang berasal dari kata no life alias tidak punya kehidupan. Mereka merasa dunia mereka ya hanya di rumah atau kamar saja nonton anime.

Akhir Kata


Tidak pernah ada yang baik dari yang namanya berlebihan, termasuk seorang wibu yang terlalu fanatik kepada Jepang. Boleh saja menyukai budaya asing, asal tidak melampaui batas dan meremehkan kebudayaannya sendiri. Selain itu, jangan jadikan hobimu terhadap anime hanya sebagai konsumsi semata.

Jadilah produktif seperti dengan belajar menggambarnya, mempelajari Dubber, belajar ekonomi agar mampu menjadi produser anime, atau bahkan belajar hukum agar nanti kelak jika cirkelmu berhasil mengembangkan suatu karakter dan atau bahkan anime sendiri terlindungi dari aspek Hukum.    Seperti sebelumnya, tidak ada salahnya belajar tapi lakukan di tempat dan waktu yang tepat. Jangan berlebihan!

Ref:


Previous Post
Next Post